Kesejahteraan Satwa di Lembaga Konservasi
"Bagaikan Burung di Sangkar Emas" = "burung tidak bahagia jika tidak hidup bebas", lalu mengapa burung masih berkicau merdu walau di sangkar bambu, bukankah "berkicaunya burung" ekspresi dari suasana hati riang gembira.
Standar minimum prinsip kesejahteraan satwa/animal welfare di Lembaga Konservasi adalah:
1. Bebas dari rasa lapar dan haus:
- wajib dipenuhi mutu pakan dan minum
- wajib memperhatikan jenis dan jumlah pakan dan minum;
- wajib memperhatikan frekwensi pemberian pakan dan minum;
-Wajib memperhatikan menu dan cara penyajian pakan dan minum.
2. Bebas dari ketidaknyamanan lingkungan;
- Tempat tinggal disesuaikan dengan habitat alami;
- Perlindungan dari kondisi cuaca buruk;
- Ketersediaan udara segar;
- Tempat yang teduh dan hangat serta terjangkau dari sinar matahari jika memang diperlukan;
- Ketersediaan lorong bawah tanah bagi satwa yang suka menggali tanah;
- Ketersediaan pohon, fasilitas untuk memanjat;
- Ketersediaan kwalitas air.
3. Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit;
perawatan kesehatan dari dokter hewan dan paramedik untuk mencegah, mengobati, luka dan penyakit
4. bebas dari rasa takut dan tertekan; yang disebabkan oleh
- intimidasi dari satwa yang hidup dalam kelompok sosial yang berlebihan;
- Ancaman predator dari luar;
- frustasi dan kebosanan;
- kegaduhan dan kebisingan
- Penciuman dan penglihatan
5. bebas untuk mengekspresikan prilaku alami.
semua satwa yang ada dalam kandang harus mendapat kesempatan dengan porsi yang tepat untuk dapat melakukan perilaku alami;
Sahabat saya Holidi piara burung Lovebird lepas dari sangkar, keesokan harinya si burung pulang lagi masuk sangkar dalam keadaan haus dan lapar, sekarang ia tetap dalam sangkar walau pintu sangkar terbuka, apakah ini pertanda bahwa ia lebih merasa sejahtera dikandang daripada bebas........... Dilain waktu burung Cucak Hijau yg lepas, Alhamdulillah sampe sekarang ga mau pulang, padahal tu burung ngga pernah kurang pakan jangkrik, kroto, pisang, minum, mandi, sangkar bagus, apakah ini berarti bahwa Cucak Hijau lebih merasa sejahtera hidup bebas daripada "dijamu dalam sangkar" dan aman dijaga dari predator.
Agak naif sih hari gini bicarain kesejahteraan satwa, kesejahteraan manusianya kemana.... saya melihatnya dengan mensejahterakan satwa dapat juga turut membantu mensejahterakan manusia..... akan terbuka peluang usaha untuk membuat sangkar dan aksesorisnya, pakan, obat, vitamin, penangkaran, dll.
Secara Autentik Makna/pengertian/arti dari Kesejahteraan Satwa/Hewan adalah: "Keberlangsungan hidup satwa yang perlu diperhatikan oleh pengelola agar satwa hidup sehat, cukup pakan, dapat mengekspresikan prilaku secara normal, serta tumbuh dan berkembangbiak dengan baik dalam lingkungan yang aman dan nyaman" (Psl 1 angka 2 Peraturan Dirjen PHKA No. P.9/IV-SET/2011).
secara pribadi saya kurang pas dengan penggunaan istilah Kesejahteraan, karena kesejahteraan cendrung pada pemenuhan fasilitas tetapi tidak kepada etika, saya lebih suka menggunakan istilah KEPEDULIANsedangkan menurut PP No. 95 tahun 2012 "Kesejahteraan Hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental Hewan menurut ukuran perilaku alami Hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi Hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap Hewan yang dimanfaatkan manusia."
Standar minimum prinsip kesejahteraan satwa/animal welfare di Lembaga Konservasi adalah:
1. Bebas dari rasa lapar dan haus:
- wajib dipenuhi mutu pakan dan minum
- wajib memperhatikan jenis dan jumlah pakan dan minum;
- wajib memperhatikan frekwensi pemberian pakan dan minum;
-Wajib memperhatikan menu dan cara penyajian pakan dan minum.
2. Bebas dari ketidaknyamanan lingkungan;
- Tempat tinggal disesuaikan dengan habitat alami;
- Perlindungan dari kondisi cuaca buruk;
- Ketersediaan udara segar;
- Tempat yang teduh dan hangat serta terjangkau dari sinar matahari jika memang diperlukan;
- Ketersediaan lorong bawah tanah bagi satwa yang suka menggali tanah;
- Ketersediaan pohon, fasilitas untuk memanjat;
- Ketersediaan kwalitas air.
3. Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit;
perawatan kesehatan dari dokter hewan dan paramedik untuk mencegah, mengobati, luka dan penyakit
4. bebas dari rasa takut dan tertekan; yang disebabkan oleh
- intimidasi dari satwa yang hidup dalam kelompok sosial yang berlebihan;
- Ancaman predator dari luar;
- frustasi dan kebosanan;
- kegaduhan dan kebisingan
- Penciuman dan penglihatan
5. bebas untuk mengekspresikan prilaku alami.
semua satwa yang ada dalam kandang harus mendapat kesempatan dengan porsi yang tepat untuk dapat melakukan perilaku alami;
Hadits berikut jadi pelajaran bagi seorang muslim untuk menebarkan kasih sayang walaupun pada seekor binatang seperti kucing. Lihatlah ada yang disiksa di neraka gara-gara menyiksa binatang. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Seorang perempuan disiksa gara-gara seekor kucing. Dia mengurung kucing itu sampai mati. Karena itulah dia masuk neraka. Perempuan itu tidak memberi makan dan minum kepadanya -tatkala dia kurung-. Dan dia pun tidak melepaskannya supaya bisa memakan serangga atau binatang tanah.” (HR. Bukhari dan Muslim) (Dari artikel 'Gara-Gara Menyiksa Seekor Kucing — Muslim.Or.Id')
malam pak... saya mau tanya "apakah di daerah jawabarat ada tempat dimana sy bisa melepas binatang?" agar binatang tsb bs hidup dan berkembang biak.... kadang di kota sy suka ada yg menjual binatang liar....
BalasHapusterimakasih infonya